Senin, 13 April 2020

Pembahasan Biologi

Macam macam pencemaran lingkungan cara melestarikannya
1. Pencemaran air
 Tidak membuang sampah rumah tangga ke sungai
 Menanam pohon
 Tidak membangun rumah di bantaran kali
 Gunakan air dengan secukupnya
 Mengurangi pemakaian bahan bahan yang bersifat kimia pada air
2. pencemaran udara
 Tidak membakar sampah
 Menggunakan transportasi umum
 Membatasi penggunaan alat bertenaga listrik seperti : AC
 Memperbanyak tanaman hijau/pohon
 Tidak menimbulkan asap dalam kegiatan seperti : memanggang, membakar,dll
3. pencemaran tanah
 Tidak membuang sampah plastik sembarangan
 Menggunakan barang yang dapat didaur uang
 Memisahkan sampah berdasarkan golongan-golongannya
 Berhenti menggunakan barang yang berbahan plastik
 Membawa tempat makan da minum dari rumah sehingga tidak menggunakan
plastik/styrofoam

Kamis, 09 April 2020

Pengawetan

Keuntungan Dalam Penggunaan Bahan Pengawet

Untuk keuntungan dalam penggunaan bahan pengawet ialah dapat mencegah mikroba tumbuh pada bahan pangan ataupun produk pangan yang sehingga tidak mudah menjadi rusak. Akan tetapi, khusus bahan pengawet sintetik, kemungkinan besar dapat berdampak pada kesehatan pengkonsumsinya. Penerapan bahan pengawet harus sesuai dengan tekaran atau dosis tertentu per berat jenis pangan.

Produk makanan industri umumnya sengaja ditambahkan bahan pengawet untuk dapat mempertahankan kualitas produk dan untuk memperpanjang umur simpan. Dengan masa simpan yang cukup lama memudahkan jangkauan distribusi pemasaran produk. Selain itu dengan penyimpanan yang alam memungkinkan produk dapat didesain semenarik mungkin.

Yang secara alamiah, bahan pengawet pangan terdapat pula dalam bahan pangan tersebut. Tetapi, persentase jumlahnya sangat kecil sehingga memiliki kemampuan mengawetkan yang rendah. Dengan adanya penambahan bahan pengawet sintetik maka mampu menghambat dan atau menghentikan aktivitas mikroba yang sehingga dalam hal ini dapat melindungi pangan tersebut dari kerusakan.

Mekanisme Kerja Bahan Pengawet Pada Pangan

Walaupun tujuan dalam penambahan bahan pengawet sebagai penghambat atau menghentikan pertumbuhan mikroba, tetapi dalam mekanisme kerja bahan pengawet tersebut berbeda-beda pada tiap jenis pangan. Misalnya saja dalam penambahan larutan garam NaCI dan gula sebagai bahan pengawet alami pada bahan pangan. Pemberian larutan baik garam ataupun gula harus lebih pekat dari pada sitoplasma dalam sel mikroorganisme sehingga dengan konsentrasi larutan yang tinggi akan dapat menarik cairan sel kaluar dari dalam sel mikroorganisme.

Hal ini akan menyebabkan sel mikroorganisme mengalami dehidrasi atau kering. Begitupula dengan penambahan asam sebagai bahan pengawet alami. Penambahan asam akan menurunkan pH sehingga kondisi ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba pengrusak, khususnya mikroba yang tidak tahan pada kondisi pH rendah. Adapun asam sintetik yang biasa dijadikan sebagai bahan pengawet dan digunakan pada dosis tertentu.

  • Asam benzoate, asam ini sangat efektif dalam menghambat pertumbuhan mikroba dalam bahan pengan dengan pH rendah. Asam benzoate biasa diterapkan pada sari buah dan minuman penyegar.
  • Asam propionate, asam propionate efektif dalam menghambat pertumbuhan kapang pada roti dan hasil olahan tepung lainnya.
  • Asam sorbat, pada proses pematangan keju, pemberian asam sorbat mampu menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak dikehendaki tanpa mengganggu pertumbuhan mikroba yang menguntungkan.

Dosis penambahan bahan pengawet sintetik “anorganik” dalam pengolahan pangan perlu diperhatikan. Mengkonsumsi hasil olahan pangan darin penambahan bahan pengawet melebihi batas maksimum penggunaan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Oleh karena itu, dalam pemerintah memberikan wewenang pengawasan kepada Departemen Kesehatan RI-Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Pangan terhadap perdaran dan jual beli pangan dan minuman, khususnya dalam penambahan bahan pengawet anorganik.

  • Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh adalah
  1. karbohidrat
  2.  lemak
  3. protein
  4. vitamin
  5. mineral
  6. air
Tetapi, selain zat-zat makanan tersebut di atas, di dalam makanan kita masih terdapat zat-zat lain yang pada umumnya tidak mempunyai nilai gizi.

Zat-zat ini disebut zat tambahan (additives) pada makanan, yaitu :
  1. Zat tambahan untuk membuat makanan menjadi lebih menarik kelihatannya, lebih sedap bau dan rasanya dan lebih awet bila disimpan.
  2. Zat tambahan yang bercampur dengan makanan pada waktu dalam proses penyediaan/pembuatan bahan makanan.
  3. Zat tambahan im harus aman penggunaannya, yaitu tidak mengganggu kesehatan.

Uraian Beberapan Zat Tambahan

Zat warna: tujuan penambahan ialah membuat makanan lebih menarik.
Ada 2 macam zat warna:
  1. Zat Warna Nabati,
yaitu yang berasal dari alam/tumbuh-tumbuhan. seperti warna hijau dari daun suji (daun pandan) dan warna kuning atau jingga dari kunir (kurkuma).

  1. Zat Warna Sintetik,
yang umumnya dibuat dari ter batubara
Zat warna ini tidak boleh digunakan untuk makanan, karena beracun. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa zat warna itu dapat menimbulkan penyakit kanker.
Bahan Pengawet Pada Pangan

  1. Zat Penyedap (penguat rasa) : Tujuan penambahan ialah agar makanan lebih sedap rasa dan baunya.
  2. Zat Pengawet
Penggunaan gula dan garam sebagai pengawet sudah diketahui orang banyak. Untuk makanan dalam kaleng umumnya digunakan zat pengawet lain, misalnya natrium benzoat. nipagin, sendawa dan asam sitratAda kalanya digunakan juga antibiotik.

Minyak dan lemak jika tidak disimpan baik, lama kelamaan menjadi tengik. Peristiwa ini terjadi karena asam lemakyang tidak jenuh dalam bahan ini teroksidasi. Udara, cahaya dan kerja bakteri adalah penyebabnya. Untuk mencegah proses ini pada minyak atau lemak ditambahkan zat pengawet yang tergolong “antioksidan”.

Prosedur Membuat Produk

1. Memenuhi Kebutuhan Pasar
Dalam menciptakan produk yang menjual, kebutuhan pasar menjadi salah satu dasarnya. Pada umumnya pasar (konsumen) memerlukan produk yang SIMPLE, yaitu:
  • Satisfy (memuaskan)
  • Interesting (menarik)
  • Meaningful (bermanfaat)
  • Productive (mampu membuat pembelinya produktif)
  • Long Lasting (tahan lama), dan
  • Entertaining (menghibur)
Jadi agar produk anda bisa “menjual dirinya sendiri” maka paling tidak 3 sampai 4 kriteria di atas ada dalam produk yang anda tawarkan.
2. Pastikan Produk Anda Bernilai
Bila produk yang anda tawarkan memiliki nilai yang tinggi maka konsumen akan datang dengan sendirinya. Dengan value yang melimpah, produk anda akan menjadi populer, diminati banyak orang, dan bahkan tanpa disadari para konsumen yang akan menjadi bagian dari marketing bisnis anda, sehingga tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk berpromosi.
3. Menawarkan Sesuatu yang Unik
Produk yang “menjual” adalah produk yang unik. Keunikan tersebut terbentuk dari ide kreatif dan inovatif. Bila anda berhasil membuat terobosan baru yang didasari oleh ide-ide yang fresh, maka produk anda mampu menjual dirinya sendiri. Jadi dalam berkreasi membuat produk baru, perhatikan produk yang sudah ada, kemudian tiru dan olah sedikit dengan sentuhan gagasan anda sehingga menjadi produk unik yang memiliki daya tawar yang tinggi.
4. Memasuki Pasar dengan Nama yang Tepat
Nama menjadi tanda pengenal terhadap suatu produk. Pada bisnis startup, pemberian nama produk hendaknya memiliki kesan yang simple, enak diucapkan dan berasosiasi terhadap jenis produk yang dimaksud. Misalnya produk aplikasi “Evernote” yang berfungsi sebagai media catatan online, memiliki impressi kepada pengguna bahwa apapun yang ingin dicatat (nota), ingatlah Evernote.

ciri ciri enterpreneur

Pengertian Entrepeneur

Dilihat dari segi bahasa, entrepreneur bersumber dari Bahasa Perancis yakni entreprendre yang artinya berusaha. Lalu dari terminologinya, entrepreneur bisa disebut sebagai pengertian entrepreneurship dari istilah adalah sebuah disiplin ilmu yang membahas tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantang hidup untuk mendapatkan peluang dengan berbagai resiko yang dialaminya.
Sederhananya, Entrepreneur merupakan orang yang menjalankan kegiatan wirausaha yang mempunyai ciri-ciri berbakat dalam pengelolaan dan manajemen suatu bisnis usaha yang dijalankan.

Pengertian Entrepreneur Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah definisi dari enterpreneur menurut ahlinya.

1. Suryana

Pengertian entrepreneur menurut Suryana adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan dan menari peluang dari masalah yang dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.

2. Drucker

Pengertian entrepreneur menurut Drucker adalah seseorang yang mampu memanfaatkan peluang.

3. Schumpeter

Pengertian entrepreneur menurut Schumpeter adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.

4. Sarosa (2005:2)

Pengertian entrepreneur menurut Sarosa adalah seseorang yang memiliki visi, semangat dan melakukan suatu tindakan yang dapat dibuktikan atau secara nyata dalam dunia usaha untuk menciptakan dan mengembangkan sendiri sumber pendapatan atau incomenya tanpa harus bergantung kepada orang lain.

5. Thomas W. Zimmerer (2008)

Pengertian entrepreneur menurut Thomas W. Zimmerer adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya untuk memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi setiap hari.

6. Hisrich (2004:9)

Pengertian entrepreneur menurut Hisrich adalah suatu kemampuan mengelola sesuatu yang ada dalam diri anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal sehingga dapat meningkatkan taraf hidup anda di masa mendatang.

7. Hendro dan Chandra W.W (2006)

Pengertian entrepreneur menurut Hendro dan Chandra W.W adalah suatu kemampuan mengelola sesuatu yang ada dalam diri anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal sehingga dapat meningkatkan taraf hidup anda di masa mendatang.

8. Andre J. Dubrin (2008)

Pengertian entrepreneur menurut Andre J. Dubrin adalah seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif.

9. Kamus Merriam-Webster

Pengertian entrepreneur menurut Kamus Merriam-Webster adalah seseorang yang mengorganir dan menanggung suatu risiko bisnis atau usaha.

Ciri-Ciri Entrepreneur

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ciri-ciri atau karakteristik dari entrepreneur adalah seseorang yang mempunyai jiwa kewirausahaan yang dibangun dan dikembangkan antara ilmu dan kemampuan pasar.
Secara umum, ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seorang Entrepreneur adalah:
  • Creation, yakni membuat suatu peluang bisnis dan peluang yang ada
  • Innovation, yakni melakukan pengembangan bisnis inovasi pada lingkungan bisnisnya yang mencakup produk-produk baru, proses, market, material dan organisasi.
  • Risk Undertake, masing-masing entrepreneur menerima dan mengambil risiko bahwa bisnis yang dilakukannya akan mengalami kerugian atau kegagalan
  • General Management, pemilik bisnis harus dapat melakukan pengelolan dan pengalokasian semua sumber dayanya yang terbatas
  • Performance Intention, menciptakan pertumbuhan yang tinggi dan memperoleh laba atau keuntungan.

Sifat-Sifat Entrepreneur

Alma (200:53) menyatakan sifat yang harus dimiliki seorang entrepreneur supaya sukses dalam usaha atau bisnisnya adalah:

Percaya Diri

Seorang entrepreneur harus mempunyai sifat yang percaya diri yang diawali dari diri sendiri yang mantap, tidak mudah terombang-ambing oleh opini dan saran orang lain tetapi memakai saran sebagai masukkan.

Berorientasi Pada Tugas Dan Hasil

Seorang entrepreneur harus fokus terhadap prestasi yang hendak diraih, jangan mengedepankan prestige atau gengsi.

Berorientasi Pada Masa Depan

Seorang entrepreneur harus mempunyai visi ke depan atau berpikir kedepan, hal itu karena dalam melakukan usaha tidak hanya untuk didirikan sementara tetapi selamanya, sehingga sebelum mendirikan usaha atau bisnis haruslah dilakukan perencanaan dan strategi yang matang.

Pengambilan Risiko

Cara pengambilan risiko akan mempengaruhi hal penting pada dunia wirausaha yang penuh dengan resiko dan tantangan. Hal yang harus diperhatikan adalah bahwa bagaimana seseorang entrepreneur mengambil resiko dengan penuh pertimbangan.
Pengertian Entrepreneur, Ciri-Ciri, Sifat

Kepemimpinan

Dalam diri seorang entrepreneur harus mempunyai jiwa kepemimpinan. Seorang pemimpin yang baik harus mendengar saran dan kritik dari bawahannya demi majunya kinerja perusahaan.

Keorisinilan

Artinya, menjadi entrepreneur yang tidak hanya menjadi pengikut untuk orang lain, mempunyai pendapat sendiri, ide yang orisinal dan bisa mewujudkan ide tersebut.

Kreativitas dan Inovasi

Kreativitas merupakan kemampuan pengembangan ide baru dan menemukan cara baru dalam melihat peluang ataupun dalam bentuk permasalahan yang akan dihadapinya.
Sedangkan inovasi yaitu kemampuan untuk memakai solusi kreatif dalam mengisi peluang sampai mampu membawa manfaat untuk kehidupan masyarakat.