Rabu, 08 April 2020

Peran Roh Kudus

Peranan Roh Kudus Dalam Hidup Orang Percaya

MANFAAT ROH KUDUS BAGI ORANG PERCAYA (Rm. 8:9) | Fokus Hidup
Roma 8:29Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula ,mereka juga ditentukan-Nyadari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Yohanes 14:15-1815Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. 16Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 17yaitu roh kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.18Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.
1 Yohanes 5:3-53Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, 4sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. 5Siapakah yang mengalahkan dunia, selain daripada dia yang percaya bahwa Yesus adalah anak Allah?
Hal mendasar yang perlu kita ketahui sebagai orang percaya, yaitu kita harus dapat memahami rancangan Allah seutuhnya, sebab jika pemahaman kita keliru maka kita akan memiliki sikap dan tindakan yang keliru.
Kita tahu bahwa akibat dosa maka setiap manusia sudah jatuh di dalam dosa. Itu sebabnya mengapa di dalam Yesus Kristus, oleh anugerah Allah, dikatakan barangsiapa yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Setelah kita menjadi orang percaya sekaligus manusia lahiriah kita harus mengetahui rancangan Allah dalam hidup kita. Sebab jika kita tidak memahami rancangan Allah atas hidup kita, kita akan menjalani hidup secara filosofi hidup menurut pemahaman kita.
Olehnya masing-masing pribadi punya tujuan akhir yang berbeda-beda dalam hidupnya di dunia dan sekaligus menunjukkan bagaimana perilaku hidupnya di dunia, didalam ida menjalani hidupnya sesuai dengan pemahamannya. Itu juga yang menjadi sikap hatinya dan tindakan dalam hidupnya. Mereka punya tujuan masing-masing untuk menjadi apa ke depan, seperti apa yang mereka ingin capai.
Mimbar gereja pun adakalanya turut membingungkan jemaat dalam pemberitaan dan pengajarannya. Sehingga sekalipun mereka ini sudah menjadi orang percaya, perilaku hidup sehari-hari tidak berbeda.Tujuan yang ingin dicapai tidak berbeda dengan manusia pada umumnya yang tanpa Kristus. Ada yang sangat ingin menjadi kaya, ada juga yang ingin menjadi sangat ternama dan berbagai macam ambisi dan hal-hal lahiriah lainnya yang sudah mengarahkan hidupnya untuk dia jalani sehari hari. Akhirnya yang terjadi adalah filosofi hidup orang percaya yang ditetapkan oleh firman Tuhan sangat berbeda.
Betapa berambisinya manusia bahkan sampai kepada ambisius untuk mencapai sesuatu dan memiliki sesuatu untuk satu prestise dalam hidupnya supaya ia lebih dihormati, lebih dianggap dan juga hamba tuhan turut andil mengacaukan tujuan-tujuan hidup ini karena yang diberitakan adalah hal-hal materi, hal-hal berkat materi sehingga seolah-olah keberhasilan, kebahagiaan dan kesenangan seseorang adalah semua yang bentuknya materi. Sangat jauh dari apa yang ditetapkan dalam Alkitab mengenai tujuan hidup manusia. Apa yang mau dicapai, kita mau jadi apa, dan jadi bagaimana.
Jika berbicara tentang materi, filosofi kita tidak perlu seperti orang dunia karena tanpa kita suka jadi kaya, Tuhan sudah tetapkan bahwa kita terus naik dan bukan turun, tinggal kita jalani dengan tekun, dan tanpa kita mau termasyhur/terkenal, Tuhan pun sudah tetapkan janji Abraham yaitu“Aku akan membuat namamu masyhur”.Tetapi yang terjadi di dunia di kalangan tertentu,orang harus korbankan harga dirinya demi prestasi diri, demi ketenaran, demi suatu nama tertentu yang dikenal banyak orang.
Tuhan sudah menetapkan dengan memberikan semuanya itu kepada kita untuk kehidupan saleh. Artinya, Tuhan memberkati kita secara materi, secara finansial dan secara hal-hal lahiriah supaya itu membawa rohani kita lebih terfokus untuk mencapai dan tercapainya rancangan Allah atas hidup kita sebagaimana yang ditulis dalam Roma 8:29.
Tuhan ciptakan manusia bukan pada hari pertama dimana dunia masih gelap gulita, tetapi pada hari ke enam setelah semuanya ada. Tuhan sudah persiapkan segala sesuatunya termasuk taman Eden untuk manusia garap dan kelola, sebelum manusia jatuh ke dalam dosa. Demikian halnya orang tua bertanggung jawab dalam memikirkan kebutuhan seorang anak yang baru akan lahir. Yang jelas orang tua akan melakukan apa saja yang mereka bisa lakukan sampai anak itu bisa mandiri dalam segala hal. Tuhan juga tidak mau kehidupan rohani, iman kita yang sudah lahir baru dirusak oleh sesuatu yang tidak perlu merusak hidup kita karena segala sesuatunya Tuhan sudah sediakan.
Roma 8:29 menuliskan bahwa kita dipanggil dan dipilih dari semula untuk menjadi orang percaya untuk menerima Kristus dan dari semula juga Tuhan sudah tentukan untuk menjadi seperti gambar anak-Nya yaitu Yesus Kristus. Inilah rancangan Allah bagi kita di dunia ini sejak kita menjadi orang percaya. Tetapi yang terjadi ialah Tuhan Yesus sudah mau datang dan sudah sangat dekat untuk menjemput gerejanya tetapi rancangan ini pun belum tercapai. Sebabnya ialah karena mereka tidak ditanamkan dan dibawa kepada pemahaman akan rancangan Allah seutuhnya mengenai dunia akhirat. Justru yang ditanamkan ialah rancangan Allah supaya menjadi sukses di dunia.
Pertanyaannya ialah sejauh mana rancangan Allah untuk menjadi sama seperti Yesus tercapai. Salah satu pencobaan Iblis kepada Yesus ialah dengan memperlihatkan kemuliaan dunia dan Iblis katakan bahwa ia akan memberikan semua asalkan Yesus menyembah-Nya. Yang paling menggoda untuk kita miliki, belum bisa dibandingkan dengan apa yang Iblis perlihatkan kepada Yesus.
Kita patut merenungkan sudah sampai dimana pencapaian kita untuk bisa menjadi seperti Yesus. Sejakdari sekolah minggu, kita sudah menyanyikan “Yesus terang dunia”tetapi Firman katakan“Kamulah garam dan terang dunia.” Sekecil apapun terang yang ada di dalam gelap pasti terlihat. Ada tertulis “suatu kota diatas gunung tidak mungkin tersembunyi.”
Dalam waktu yang tidak lama, Tuhan buka jalan kita akan membangun gedung gereja, dan jika kita membangun sekian lantai ke atas kita pasti butuh tambahan daya. Kami sudahsharing untuk tambah daya tetapi ketika melihat hargayang sampai ratusan juta, kami tidak buru-buru untuk menambah daya. Setelah sekian lama, rupanya ada saja jalan-jalan Tuhan,ada iklan paket ramadhan dari PLN bahwa semua masyarakat bisa tambah daya, untuk rumah pribadi 50% dan gratis untuk semua rumah-rumah ibadah.Inilah yang namanya kairos yaitu kesempatan yang tidak bisa diulang lagi untuk, makakami segeramengurussegalaadministrasinya. Saat ini, gereja sudah memiliki travo 160.000 watt dan tinggal menyambung kabel dan semuanya gratis. Jika membangun gereja dengan kondisi penerangan/daya listrik yang minim, maka beberapa ruangan tidak dapat diterangi karena daya listrik yang kurang.
Setelah menjadi orang percaya,apakah kita sudah menjadi terang?Tidak semua orang sudah mencapai ini. Berbicara tentang garam, secara fungsi kita semua sudah tahu kegunaannya. Jika tidak ada garam sudah tahu apa masalah yang bisa terjadi. Pertanyaannya jika jadi garam dan terang saja susah, bagaimana bisa menjadi seperti Yesus.
Dikatakan bahwa iman mengalahkan duniayang berarti jadi garam dimana saja bahkansampai di ujung dunia kita berada. Kita tidak bisa menganggap ini hal yang biasa-biasa saja karena kadangkala dalam keadaan seperti ini. Ia lupa bahwa dirinya adalah seorang diaken, penatua, majelis,pelayan Tuhan.Menjadi garam dunia berarti di mana saja kita berada, kita harus jadi garam.
Inilah manusia rohani dan manusia lahiriah. Iman ada di dalam manusia lahiriah dan ditemukan banyak yang gagal dalam melakukan perintah Tuhan. Jikalau kamu mengasihi Aku kamu akan melakukan segala perintah-Ku. Dalam 1 Yohanes 5:3 dikatakan bahwa inilah kasih yaitu menuruti perintah-perintah Allah dan perintah-perintah Allah itu tidak berat. Roh Kudus yang akan menolong kita supaya kita punya kemampuan melakukan perintah Tuhan. Bukan hanya nasehat dan penghiburan tetapiperintah yang jawabannya hanya “Ya Tuhan”. Itu sebabnya banyak orang kristen menghindar dari Firman yang bersifat perintah. Ia tidak memahamibahwa firman yang bersifat perintah, ada kekuatan yang dahsyat sekaligus sebagai jawaban atas masalah,dan juga pembentukan diri kita untuk menjadi seperti Yesus.
Banyak yang menghindar karena merasa berat sedangkan firman Tuhan katakan tidak berat.Kita katakan berat karena semua perintah Tuhan tidak masuk di akal seperti halnya jika kita ditampar pipi kiri maka kita berikan pipi kanan, jika musuh kita lapar maka kita harus beri dia makan, jika haus maka beri ia minum.
Tuhan mau membawa kita masuk dalam kehidupan yang namanya hidup oleh iman. Manusia lama kita mengkaji semua hal dengan logika.Sehingga semua yang tidak masuk akal kita akan tolak. Ketika kita jadi orang percaya, Tuhan tetapkan bahwa kita harus hidup oleh iman, berarti kita masuk dalam dimensi iman, makanya kita menemukan perintah-perintah yang tidak masuk di akal. Jika Firman yang berisi nasihat tetap masuk diakal. Oleh karena perintah Tuhan tidak masuk akal/bertentangan dengan hukum logika maka Tuhan memberi penolong yang namanya Roh Kudus,Roh kebenaran yang berperan menuntun kita kepada seluruh kebenaran serta mengajarkan, mengingatkan dan menunjukkan kita tentang masa depan. Jadi peran Roh Kudus adalah menolong kita untuk mulai hidup dalam dimensi iman karena tanpa Roh Kudus kita tidak mampu untuk dapat memahami kehendak Tuhan.
Sebagian hamba Tuhan, dengan tanpa menghakimi, mereka tidak memperhatikan atau pun juga belum memahami hal ini sehingga mereka tidak sependapat dengan pemahaman “Semua perintah Tuhan tidak ada yang masuk akal.”
Contoh lainnya ialah ketika Tuhan memerintahkan Nuh untuk membuat sebuah bahtera tetapi bukan di tepi laut atau tempat yang dekat dengan air melainkan jauh dari laut.
Selama firman Tuhan tidak dilakukan maka tidak ada kekuatan kuasa-Nya. Kita bisa alami kedahsyatan Firman pada saat kita melakukan Firman. Sebelum kita melakukan, itu hanyalah sebuah tulisan. Firman yang mampu memproses kita adalah Firman yang isinya perintah karena mutlak harus dilakukan. Roh kudus diberikan kepada kita bukan hanya supaya lancar berbahasa roh tetapi untuk membentuk karakter supaya karakter Kristusyang kelihatan dalam manusia daging kita.
Efesus 4:17-24 17Sebabitukukatakandankutegaskaninikepadamu di dalamTuhan: Janganhiduplagisamaseperti orang-orang yang tidakmengenal Allah denganpikirannya yang sia-sia18danpengertiannya yang gelap, jauhdarihiduppersekutuandengan Allah, karenakebodohan yang ada di dalammerekadankarenakedegilanhatimereka. 19Perasaanmerekatelahtumpul, sehinggamerekamenyerahkandirikepadahawanafsudanmengerjakandenganserakahsegalamacamkecemaran.20Tetapikamubukandemikian.KamutelahbelajarmengenalKristus.21KarenakamutelahmendengartentangDiadanmenerimapengajaran di dalamDiamenurutkebenaran yang nyatadalamYesus, 22yaitubahwakamu, berhubungdengankehidupankamu yang dahulu, harusmenanggalkanmanusia lama, yang menemuikebinasaannyaolehnafsunya yang menyesatkan, 23 supayakamudibaharui di dalamrohdanpikiranmu, 24danmengenakanmanusiabaru, yang telahdiciptakanmenurutkehendak Allah di dalamkebenarandankekudusan yang sesungguhnya.
Inilah suatu proses, jika kamu marah, janganlah berbuat dosa. Supaya dalam kemarahan, bisa mengendalikan diri, tentunyadalam hal-halyang berhubungan dengan pelanggaran disiplin bukan karena suatu emosional yang meledak-ledak kemudian terjadi perbuatan dosa. Dan ketika proses itu terjadi ia hadir dalam berbagai bentuk peristiwa silih berganti tapi di dalamnya ada perintah Tuhan mengenai apa yang harus kita lakukan. Disitulah Roh Kudus berperan menolong kita pada saat kita mau membuang semua tabiat manusia lama dan memakai manusia baru, barulah kita bisa capai tahap demi tahap, proses demi proses, dibaharui terus-menerus sampai menjadi seperti Kristus, mulai dari yang kecil yang sangat sederhana yaitu menjadi garam dan terang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar